PRINSIP WIRAUSAHA : ORANG TUA BERIBADAH, ANAK MUDA BERKARYA ?


                Sore itu bincang-bincang dalam sebuah forum yang mengumpulkan kami para pelaku industri kecil yang sedang membahas kelangsungan dan perencanaan toko yang kami kelola.

Hari itu merupakan agenda rapat rutin yang kami lakukan untuk membahas perencanaan dan evaluasi pekerjaan selama seminggu kebelakang. Saya yang terbilang masih muda diantara rekan-rekan IKM selalu merasa beruntung bisa dipertemukan dengan mereka yang memang sudah berpengalaman dalam dunia usaha. Semangat orang tua yang terbilang jarang dimilki kebanyakan orang, semangat dalam berkerja dan berkarya dalam menciptakan produk-produk unggulan untuk masyarakat yang menjadi calon konsumennya.

Saya merupakan salah seorang yang juga berambisi menjadi seorang wirausaha, usaha saya belum melejit sehebat mereka yang memang sangat fokus dan cepat dalam meningkatkan omzetnya. Varian produk yang saya temui dari mereka yang memang wirausaha menjadi pekerjaan prioritas dan menyenangkan dalam mengisi hari-hari mereka. Saya yang juga seorang produsen salah satu produk yang berbahan dasar dari komoditi unggulan daerah, merasa sangat tersentuh ketika mendengar visi dan misi mereka dalam menjalakan usaha. Saya memiliki produk karya sendiri yang cukup disukai orang-orang yang saya sebut sebagai makanan unik dan nyentrik, saya menyebutnya keripik tahu.

Saya juga bekerja disalah satu instansi pemerintahan yang memang mengharuskan saya untuk bisa berbagi ilmu atas hasil pendidikan yang telah saya tempuh. Berbagi ilmu teori dan belajar bersama dengan mereka seputar kegiatan wirausaha atau bisnis. Dalam kontrak kerja, kami menyebut pekerjaan kami sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan – Industri Kecil Menengah. Saya juga bekerja disalah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang konsultan SDM.

Keduanya merupakan ladang ilmu bagi saya, dan semoga menjadi ladang ibadah untuk mendapatlan ridha dan keberkahan dari yang Maha Kuasa.

Perbincangan sore itu setelah rapat berakhir, saya menyapa salah satu kenalan pelaku wirausaha yang juga saya kagumi. Beliau merupakan produsen produk unggulan Kab. Purwakarta yang biasa kami menyebutnya produk SIMPING. Beliau sudah cukup berumur dan diusianya yang sudah menua tersebut, saya masih melihat aura pejuang dan semangat dalam bekerja dalam hal apapun.

Memang kami terlanjur terjun dalam satu forum pengelolaan suatu galeri yang ada di Purwakarta, Galeri yang menyediakan berbagai macam oleh-oleh Purwakarta yang juga tempat kami berjualan. Disisi lain kami juga mengelola galeri tersebut tanpa upah sepeser pun, dan beliau menjadi salah satu bendahara yang cukup gigih dan ulet dalam bekerja. Padahal beliau juga memiliki pekerjaan lain dalam usahanya. Beliau juga memimpin koperasi ikm yang merupakan sentra produk Simping.

Sapa saya ketika itu adalah suatu pertanyaan yang juga sebenarnya menjadi pertanyaan untuk diri saya pribadi. “Bu kenapa begitu rajin dan mau mengerjakan tugas sebagai pengelola galeri ini? Padahal jarak dari rumah ibu cukup jauh, belum lagi harus membuat laporan keuangan yang cukup rumit ini sebagai salah satu bahan laporan untuk forum?” Memang kalo saya boleh berhitung, rata-rata penjualan yang laku di Galeri belum tentu menutupi operasional sebagai pengelola yang rutin mengerusu galeri ini.

Beliau menjawab dengan tenangnya sekaligus memberi masukkan kepada saya pribadi walaup tidak secara langsung. “Saya mah A, niat mah ibadah aja mau ngerjain ini teh dan saya mah udah tua gini bisa apa, nah kalo aa mumpung masih muda kudu getol kudu lebih semangat lagi jadi wirausahanya”.
Hati saya kembali tergugah dan mulai kembali menyadarkan apa tujuan saya dagang produk yang saya buat sendiri ini. Memang betul beliau berkata seperti itu, sejarahnya dulu sempat saya dengar. Beliau sudah bisa memasukkan produk-produknya kebeberapa toko modern yang memang sudah populer baik didalam kota maupun luar kota.

Prinsip kerja sebagai wirausaha tentunya bagi beliau adalah ibadah setalah masa mudanya dihabiskan untuk berkarya. Lalu bagaimana dengan kita yang masih muda?

Tentu semoga saja kita juga punya niat yang lurus dalam bekerja dan berwirausaha. Niat untuk prinsip kerja yang teguh dan kuat. Prinsip untuk menjalankan suatu ibadah melalui karya-karya yang bisa bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya adalah bagaimana kita bisa menyempatkan waktu dimasa muda untuk bersungguh-sungguh bisa memperbaiki kondisi hidup, baik yang sedang dalam masa pendidikan atau dimasa bekerja sekalipun. Bekerja adalah ibadah...

Persoalan mengenai rezeki sudah ada yang mengatur, dan tentunya kita harus bisa meyakini itu. Memang untuk soal berkarya, sepengalaman saya bekerja menjadi TPL yang mengharuskan saya untuk bertemu sekedar bincang dengan para pelaku wirausaha. Permasalah yang sering terjadi adalah mereka sudah enggan atau tidak mau memikirkan tentang inovasi produk atau varian terbaru dari produknya atau bisa disebut menciptakan karya-karya baru yang bisa menjadi produk mereka. Bagi mereka sejauh ini saja sudah cukup karena memang itu yang bisa mereka lakukan. Disitulah saya merasa sebagai anak yang masih bisa dibilang muda untuk mau lebih semangat lagi dalam berkarya. Tentunya semua tetap didasari dengan ibadah dan semangat untuk bisa bermanfaat buat orang banyak.

Sebenarnya banyak yang ingin saya ceritakan semoga satu session artikel ini bisa membuka dan mengawali cerita saya ketika bekerja dan bertemu orang-orang yang selalu menginspirasi saya. Akan saya sambung dikemudian hari jika masih diberi kesempatan, semoga apa yang saya tulis bisa kembali megingatkan saya dan terkhusus untuk saya bahwa kalimat “bekerja adalah ibadah” bisa saya terapkan dalam hidup dan kegiatan apapun dikeseharian saya. Kembali sadar tujuan kita hidup didunia ini adalah tidak lain untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Semoga lain waktu bisa saya sambung artikel ini ... Sekian dan semoga bermanfaat

#Coretankangrais #coretantukangkeripiktahu
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar