WUB - WiraUsaha Berlatih

Persaingan pasar cepat melesat tak terikat bahkan pekat, tak luput oleh takut mencoba untuk bisa, menjual produk atau jasa tak lagi lama, teknologi seakan mengabdi berkembang semakin menunjang, pengusaha tak lagi resah untuk berkiprah. Pertanyaannya adalah siapa yang mampu bertahan atau bahkan selalu dapat meningkatkan keuntungan yang dinamis namun manis? Karena produk unik? asik? menarik? kemasan nyentrik? branding dilirik? Kompetensi apa yang mesti dikejar oleh para penggelar dan makelar, agar usahanya tak cepat atau bahkan takkan merasakan gulung tikar?

Tuty Herlina berkata , "Produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan tidak lagi menjadi sumber keunggulan yang kompetitif dan berkesinambungan karena mudah ditiru, diperbaiki, atau ditemukannya subtitusi yang lebih efektif oleh pesaing."

Timbul pertanyaan lagi, lalu apa yang menjadi keunggulan kompetitif pada zaman yang mengalami turbulensi tingkat tinggi dalam dunia ekonomi ini? , Jawabannya adalah SDM yang terlatih, pengelolaan dan pengembangan yang berkesinambungan menjadi keunggulan kompetitif yang akan sulit ditiru oleh pesaing.



Begitu pula wirausaha, para pelaku usaha yang berkompetensi apalagi memiliki beberapa partner kerja atau karyawan buruh upah yang mampu mengikuti dan memenuhi tuntutan kinerja dimasa kini. Usaha kacao bukan karena banyak produk saingan di zaman now, namun karena SDM yang kurang terlatih dalam menghadapi gerusan waktu bak air mendidih. Akan selalu ada perubahan disetiap perjalanan, siapkah produk atau jasa kamu bisa beradaptasi dan berada ditingkat tinggi diatas rata-rata.

Nah ini bisa dijadikan program menarik, WUB ~ WiraUsaha Berlatih. Ada beberapa metode pelatihan dalam berperan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia. Didalam dunia wirausaha cenderung pelatihan yang paling efektif adalah dengan cara pembiasaan melalui teknik pengajaran. Pendidikan dan latihan yang efektif dapat diberikan kepada bawahan tanpa harus menambah jam kerja atau upah berlebihan. Pengembangan SDM ini jika masuk dalam anggaran alokasi diberikan nama rekening investasi, karena tentu tidak akan merugi.

Menurut Schuller dan Jackson 1996 , ada banyak alternatif metode diklat yang dapat diberikan. Namun secara umum ada tiga bagian dari hasil pengelompokkan metode-metode tersebut. "OnJT, OST, dan OfJT" , nah ketiganya ini masing-masing memiliki tingkat kepentingan yang berbeda berdasarkan kondisi yang sesuai untuk digunakan.

Saya tidak akan menjelaskan satu per satu, namun akan fokus pada kebutuhan wirausaha untuk metode berlatih baik untuk sendiri maupun karyawannya. Inilah yang disebut menciptakan experience for learning. Metode yang paling efektif menurut saya untuk wirausaha berlatih adalah OnJT. Metode yang memiliki kepanjangan dari On Job Training, dimana sang instruktur atau atasan atau pemilik usaha langsung mempraktekan pekerjaan yang akan diberikan oleh peserta training. Metode ini efekti karena mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk teori maupun kegiatan produksi atau opersiaonal yang sedang berjalan. Nah, poinnya adalah "Pembiasaan" , pembiasaan yang akan dirasakan langsung oleh peserta diawali dengan peserta mengetahui sejak awal apa yang akan dikerjakannya. Namun ada beberapa bagian pekerjaan yang sifatnya berhubungan dengan manusia tidak akan cocok untuk menggunakan metode ini. Nah pada kenyataannya adalah para pelaku industri berperan langsung dengan suatu hal pekerjaan yang tidak masuk dalam kategori hubungan antar manusia. (Pernah saya mengulas sedikit tentang tipe penempatan pekerjaan manusia berdasarkan orientasi potensi dirinya).

Baiklah, jika masih bingung saya akan menyimpulkan pembahasan dalam tulisan ini.
1. Produk atau jasa bukan keunggulan kompetitif pada masa kini, karena semakin canggih teknologi berkembang nyata para pesaing mudah meniru, memodifikasi, memperbaiki produk yang kita miliki. Namun, pesaing tidak akan bisa menyaingi potensi SDM yang berkompetensi dalam usaha kita. Jadi latihlah terus para pelaku wirausaha dan karyawannya, ikutkan dalam seminar pelatihan diluar agar terus belajar dan berkembang baik teori maupun praktisi. 
2. Dalam internal perusahaan para pengusaha lebih cocok untuk berlatih menggunakan metode pembiasaan, dimana mereka akan langsung merasakan pekerjaan yang akan dikerjakannya, mereka akan dapat mempelajari dari pengelaman yang mereka dapat. (Terkhusus untuk pekerjaan yang sifatnya bukan berhubungan dengan manusia).
3. Tulisan ini bertujuan untuk mengantisipasi berkurangnya jumlah wirausaha senior yang cukup puas dengan produk atau jasanya dizaman now, padahal tidak dipungkiri begitu mudahnya persaingan produk yang berinovasi. Anggap saja kemasan menarik, jika dulu masih saja betah dan puas dengan itu-itu aja tidak menutup kemungkinan akan diperbaiki oleh pesaing hingga pangsa pasar menjadi beralih.

Baiklah untuk itu, saya cukupkan tulisan dan pembhasan kali ini. Semoga bermanfaat dan berkenan dihati. Dilihat dari atas angka 9 bisa menjadi 6, begitupun sebaliknya. Sesuaikan saja makna dan isi dari tulisan ini dari sudut pandang yang dibutuhkan. Sekian terima kasih. Salam Wirausaha.

@rais_jaka
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar