Pikirkan Matang-matang

Pekan lalu saya diberi kesempatan untuk mengikuti sharing seasson bareng Ust Sigit Kamseno. QadarAllah pembahasan kala itu memang pas untuk masa-masa sekarang terutama dikalangan pemuda pemudi yang berangan untuk nikah muda, karena memang kala itu peserta dihadiri banyak oleh kalangan muda.
.
Akhirnya saya berfikir dan mengevaluasi semuanya dari hasil pembahasan tersebut. Evaluasi disini bukan mengevaluasi teknis pelaksanaan acara tersebut, namun pada diri saya pribadi terutama terkait pernikahan. Qadarallah juga pada saat bersamaan guru saya memberikan beberapa buku referensi untuk lebih memahmi tentang tujuan pernikahan. Ternyata pada kondisi sekarang tidak sedikit pernikahan muda menjadi tujuan saat ini bagi kebanyakan kalangan. Sangat baik daripada menunda apalagi sudah mampu dalam hal batinah maupun lahiriah. 

Salah satu riwayat mengisahkan bahwa Nabi Muhammad Saw pun menikah diusia muda (25 tahun). Kamu tau berapa mahar beliau yang diberikan kepada istrinya? Ada riwayat yang mengatakan beliau memberi mahar 100 ekor unta adapula yang meriwayatkan memberi 20 ekor unta. Coba saja kamu konversikan berapa rupiah unta dikala itu dikalikan jumlah tersebut. Tentu bukanlah jumlah yanh sedikit. Apakah kamu sudah siap  memberi mahar sebesar itu, di Indonesia tidak sedikit bahkan yang hanya memberi seprangkat alat sholat itupun dimodali mertua atau orang tua. Wallahualam...


.
Pikirkan matang-matang, pernikahan bukan permainan. Anggap saja kamu hidup bersama orang tuamu selama 25 tahun (sebelum menikah), berapalama nanti kamu akan menikah dan hidup membangun keluarga baru? Bahkan pada usia pernikahan selama 20 tahun (usiamu sekitar 45 tahun nanti) tidak sedikit perceraian dan kerisuhan rumah tangga hanya karena hal kecil atau masalah yang sulit dipecahkan bersama. Sebagai laki-laki kita mesti kuat, siap, dalam memimpin bahterah rumah tangga. Bukan menjadi laki-laki lemah yang mudah mengucap cerai, karena pada dasarnya wanita itu tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Jangan meluruskan secara paksa karena dia akan patah maka perlahanlah.
.
Segerakan kebaikan memang dianjurkan, tapi bukan berarti kamu mendzolimi calon istrimu dengan mahar hanya beberapa rupiah, hanya bermodalkan paham ilmu yang buta, bahkan belum siap secara mental akan rajukkan sang wanita.
.
Begitupun wanita, turunkan suaramu jangan melebihi suara sang suamimu. Hargai pemimpinmu, pelajari kewajibanmu. Kalian itu ibarat pakaian yang saling melengkapi, istri adalah pakaian suami dan sebaliknya.
.
Dalam pernikahan kejarlah keberkahan, mulailah dengan awal dan proses yang benar serta diridhai. Sakinah Mwadah Warohmah memang prinsip, tapi yang lebih utama adalah keberkahan (dengan keberkahan insyaAllah sakinah mawadah warohmah mengikuti).
.
Pahami betul-betul, pikirkan matang-matang...
.
Pernikahan muda segerakanlah, siapkan dengan mental dan fisik yang matang.
.
Mari kita pelajari bersama, pengingat pun untuk penulis. InsyaAllah keberkahan bisa kita raih. Wallahualam.
.
Kebenaran hanya milik Allah Swt, saya bukanlah mata air bahkan debu pun tak pantas untuk saya. Saya hanya manusia biasa, mari kita tumbuh dan belajar bersama.
.
Terima kasih
.
Reactions

Posting Komentar

2 Komentar

  1. "Segerakan kebaikan memang dianjurkan, tapi bukan berarti kamu mendzolimi calon istrimu dengan mahar hanya beberapa rupiah, hanya bermodalkan paham ilmu yang buta, bahkan belum siap secara mental akan rajukkan sang wanita" Kalau yang ini gue setuju pake banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru ngeh ada komentar disini hahaha...

      Hapus

Silahkan berkomentar dengan relevan :) Blogwalking with sharing...

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)