Mental Belanja Kredit, burukkah?

Kapok saya gak mau kredit lagi....

Kredit atau pembelian barang dengan sistem pembayaran yang diperpanjang namun dapat memiliki barang yang dibutuhkan dengan cepat.

Namun, apakah baik melakukan pembelian dengan kredit?

Saya sendiri berusaha untuk menghindari kegiatan tersebut, terlepas dari itu syariah atau konvensional. Bagi saya keputusan tersebut perlu dasar yang kuat, sebelum benar-benar melakukannya. Ketika seseorang dapat membedakan apa yang sebenarnya dibutuhkan dan apa yang sedang diinginkan dalam memiliki suatu barang. Perlu dipikirkan lagi bagaimana barang yang akan dimiliki tersebut akan berperan.


Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan, dengan melakukan pembelian melalui kredit bukan berarti kamu puas akan kemudahan yang kamu dapatkan. Tapi ingatlah, karena kamu melakukan pembelian secara kredit itu berarti kamu sedang dalam kesulitan untuk membeli suatu barang.

Saat ini, banyak penyedia layanan pembelian barang secara kredit bahkan persyaratannya pun sangat mudah. Siapapun barangkali bisa memenuhi persyaratan tersebut hingga akhirnya terjadi perjanjian pembelian kredit. Khawatir saya adalah ketika dasar atau alasan kamu melakukan pembelian kredit itu tidak sedang benar-benar merasa harus memiliki barang tersebut. Hingga kamu lupa mengukur kemampuan kamu dalam membayar tagihannya kelak.

Berfikirlah sebelum bertindak untuk melakukan pembelian secara kredit. Beli barang yang memang benar-benar kamu mampu untuk membelinya secara kontan. Bekerja keraslah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih.

Mental kredit, Burukkah?


Reactions

Posting Komentar

0 Komentar